Metode Pencampuran Beton - SICOMA Twin Shaft Concrete Mixer - Sicoma Mixers - Sicoma Indonesia Official Agent & Licensed Distributor - PT Karya Mandiri Anugerah Sicoma Mixers Indonesia Article

SICOMA MIXERS

Metode Pencampuran Beton - SICOMA Twin Shaft Concrete Mixer
Metode Pencampuran Beton - SICOMA Twin Shaft Concrete Mixer

Ada dua metode yang digunakan untuk mencampur bahan: tangan dan mesin. SICOMA Twin Shaft Concrete Mixer adalah salah satu jenis SICOMA Concrete Mixers tipe wajib. SICOMA Mixers akan sangat membantu untuk pekerjaan konstruksi Anda. Penting tidak peduli metode apa yang digunakan, semua bahan - air, semen, pasir, dan kerikil - harus diukur. Hanya jumlah air yang terbatas yang harus digunakan saat membuat campuran beton. Jika terlalu banyak air maka perlu ditambahkan pasta semen yang menahan massa pasir dan kerikil bersama akan terdilusi dan lemah. Pasta semen yang lemah akan menghasilkan beton berpori lemah. Bahan dapat diukur sebagai berikut: Gunakan ember yang ditandai dengan galon dan setengah galon untuk mengukur air. Gunakan kotak pengukur tanpa dasar berukuran 1 kubik untuk mengukur pasir dan kerikil. Kotak ini berupa konstruksi sederhana dan bisa dibuat di bengkel rumahan. Semen Portland biasanya tersedia di karung, masing-masing kantong memegang 1 kaki kubik. Semen dalam jumlah kurang dari satu karung dapat diukur sebagai bagian kaki kubik di kotak tanpa dasar. Di lokasi konstruksi kecil, SICOMA Concrete Mixers kecil untuk dijual dan mixer semen yang dioperasikan dengan tangan adalah pilihan Anda. Sampai penemuan SICOMA Mixers baru-baru ini bahwa kekuatan, daya tahan, dan kedap air beton bergantung pada proporsi air ke semen portland, campuran ditetapkan sebagai satu bagian semen ke sejumlah bagian pasir dan kerikil atau kerikil (kasar agregat). Telah ditemukan bahwa lebih praktis memberikan jumlah air pencampur yang dibutuhkan untuk setiap karung semen, memvariasikan jumlah sesuai dengan jenis pekerjaan. Misalnya campuran yang direkomendasikan untuk trotoar adalah 5 galon air per karung atau kaki kubik semen portland saat agregat halus dan kasar basah. Kelembaban pada agregat basah akan bekerja pada semen, dan sedikit air ditambahkan dalam kasus khusus ini daripada jika agregat benar-benar kering. Jika agregat sudah kering, jumlah air yang benar untuk setiap karung semen portland akan menjadi 6, bukan 5 galon. Oleh karena itu jelas bahwa untuk mendapatkan hasil terbaik, semua bahan yang digunakan harus dalam proporsi yang tepat. *** www.sicoma.id